Lafadz
Khusr خسر))
dalam Al Qur’an
A.
pengertian
Menurut Ibnu Mandzur
kata khusr خسر)) berarti dhalal (sesat) dan halak (kebinasaan).[1]Sedangkan
menurut Ar-Raghib al-Ashfahani kata khusr
خسر))
secara harfiah arti dasarnya adalah berkurang. Kata ini digunakan untuk
menunjukkan berkurangnya modal. kemudian
dipakai untuk menunjukkan keadaan manusia. Dengan demikian, dikenallah kerugian
secara eksternal seperti kerugian harta, dan kerugian wibawa kedunian. Juga,
kerugian yang bersifat internal seperti kesehatan, keselamatan, akal iman dan
pahala.[2]
Di dalam Al Qur’an kata khusr خسر)) dengan berbagai kata turunannya terdapat
sebanyak 65 kali yang tersebar di dalam 35 surah.[3] Al
Qur”an menggunakan kata khusr antara lain di dalam kaitan sebagai berikut:
1.
Tidak konsekuen
a.
QS. Al Hajj(22)
ayat 11
z`ÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB ßç7÷èt ©!$# 4n?tã 7$öym ( ÷bÎ*sù ¼çmt/$|¹r& îöyz ¨br'yJôÛ$# ¾ÏmÎ/ ( ÷bÎ)ur çm÷Ft/$|¹r& îpuZ÷FÏù |=n=s)R$# 4n?tã ¾ÏmÎgô_ur uÅ£yz $u÷R9$# notÅzFy$#ur 4 y7Ï9ºs uqèd ãb#uô£ãø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÊÊÈ
dan
di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; Maka
jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia
ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. rugilah ia di dunia dan
di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
2.
Mengikuti setan
Beberapa kasus kerugian
akibat bisikan setan antara lain:
a.
Memotong
telingan binatang ternak yang akan dipersembahkan kepada berhala dan mengubah
agama Allah .Qs. An Nisa’ 94) ayat 119
b.
Membunuh anak
karena kebodohan QS. Al An’am(6) ayat 140
c.
Berbohong Qs.
Yusuf (12) ayat 14
d.
Kabil yang
menbunuh habil QS. Al Maida (5) ayat 30
3.
Tidak jujur
dalam menimbang atau menakar
QS. Ar Rahman (55) ayat
9
(#qßJÏ%r&ur cøuqø9$# ÅÝó¡É)ø9$$Î/ wur (#rçÅ£øéB tb#uÏJø9$# ÇÒÈ
dan
Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
4.
Mengingkari
kebenaran ajaran Allah
QS. Yunus (10) ayat 45
tPöqtur
öNèdçà³øts
br(x.
óO©9
(#þqèVt6ù=t
wÎ)
Zptã$y
z`ÏiB
Í$pk¨]9$#
tbqèùu$yètGt
öNæhuZ÷t/
4
ôs%
uţyz
tûïÏ%©!$#
(#qç/¤x.
Ïä!$s)Î=Î/
«!$#
$tBur
(#qçR%x.
tûïÏtGôgãB
ÇÍÎÈ
dan (ingatlah) akan hari
(yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu)
seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari,
(di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang
mendustakan Pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk
B.
Bentuk-bentuk
kerugian
Beberapa
bentuk kerugian yang dikemukakan Al Qur’an tidak selalu identik dengan
persoalan kehidupan dunia, tetapi lebih ditekankan pada hal-hal spiritual dan
ukhrawi yang sifatnya imani. Misalnya:
1.
iman diwaktu azab telah tiba, tidaklah membawa
hasil
QS.
Ali Imran (2) ayat 149.
ô`ÏBur
ß]øym
|Mô_tyz
ÉeAuqsù
y7ygô_ur
tôÜx©
ÏÉfó¡yJø9$#
ÏQ#tysø9$#
(
¼çm¯RÎ)ur
,ysù=s9
`ÏB
y7Îi/¢
3
$tBur
ª!$#
@@Ïÿ»tóÎ/
$£Jtã
tbqè=yJ÷ès?
ÇÊÍÒÈ
dan dari mana saja kamu
keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya
ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
2. Penyesalan
yang selalu datang terlambat QS. Al A’raf (7) ayat 53.
ö@yd
tbrãÝàZt
wÎ)
¼ã&s#Írù's?
4
tPöqt
ÎAù't
¼ã&é#Írù's?
ãAqà)t
úïÏ%©!$#
çnqÝ¡nS
`ÏB
ã@ö7s%
ôs%
ôNuä!%y`
ã@ßâ
$uZÎn/u
Èd,ysø9$$Î/
@ygsù
$uZ©9
`ÏB
uä!$yèxÿä©
(#qãèxÿô±usù
!$uZs9
÷rr&
tçR
@yJ÷èuZsù
uöxî
Ï%©!$#
$¨Zä.
ã@yJ÷ètR
4
ôs%
(#ÿrçÅ£yz
öNåk|¦àÿRr&
¨@|Êur
Nåk÷]tã
$¨B
(#qçR$2
crçtIøÿt
ÇÎÌÈ
Tiadalah
mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. pada
hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang
melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan
Kami membawa yang hak, Maka Adakah bagi Kami pemberi syafa'at yang akan memberi
syafa'at bagi Kami, atau dapatkah Kami dikembalikan (ke dunia) sehingga Kami
dapat beramal yang lain dari yang pernah Kami amalkan?". sungguh mereka
telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan
yang mereka ada-adakan.
3. Kerugian
fisik dan mental
QS.
At Thalaq (65) ayat 9.
ôMs%#xsù
tA$t/ur
$ydÍöDr&
tb%x.ur
èpt7É)»tã
$ydÍöDr&
#·ô£äz
ÇÒÈ
Maka
mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat
perbuatan mereka kerugian yang besar.
4.
Tidak beriman
ô`ÏBur
ß]øym
|Mô_tyz
ÉeAuqsù
y7ygô_ur
tôÜx©
ÏÉfó¡yJø9$#
ÏQ#tysø9$#
(
¼çm¯RÎ)ur
,ysù=s9
`ÏB
y7Îi/¢
3
$tBur
ª!$#
@@Ïÿ»tóÎ/
$£Jtã
tbqè=yJ÷ès?
ÇÊÍÒÈ
dan dari mana saja kamu
keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya
ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
C.
Cara
menghindari kerugian
Orang yang beriman harus menghindari segala bentuk
kerugian tersebut. di antaranya:
a.
Harus peka, efisien dan berusaha mengemukakan
yang terbaik, serta sabar memperjuangkannya QS. Al Ashr (103) ayat 2.
¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ
Sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian
b.
Jeli
memperhatikan realitas untuk melakukan klasifikasi dan analisis
QS.
Al Anfal(8) ayat 37
uÏJuÏ9
ª!$#
y]Î6yø9$#
z`ÏB
É=Íh©Ü9$#
@yèøgsur
y]Î6yø9$#
¼çmÒ÷èt/
4n?tã
<Ù÷èt/
¼çmyJà2÷zsù
$YèÏHsd
¼ã&s#yèôfusù
Îû
tL©èygy_
4
Í´¯»s9'ré&
ãNèd
crçÅ£»yø9$#
ÇÌÐÈ
supaya
Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan)
yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya
ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. mereka Itulah
orang-orang yang merugi.
c.
Tidak lalai
mengingat Allah
QS. AL Munafiqun (63) ayat 9[4]
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
w
ö/ä3Îgù=è?
öNä3ä9ºuqøBr&
Iwur
öNà2ß»s9÷rr&
`tã
Ìò2Ï
«!$#
4
`tBur
ö@yèøÿt
y7Ï9ºs
y7Í´¯»s9'ré'sù
ãNèd
tbrçÅ£»yø9$#
ÇÒÈ
Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Ashfahani, Ar Raghib. Mu’jam
Mufrad Alfadzil Qur’an. Beirut, Dar al-Kutub Al-Islamiyah : 2008
Aly Ash Shabuny, Muhammad. Pengantar
Study Al Qur’an ( At Tibyan). Bandung :
PT Al Ma’arif 1984.
Mandzur,
Ibnu. Lisanul Arab..jilid 4.
Sahabuddin.
Ensiklopedia Al Qur’an : Kajian Kosakata. Jakarta: Lentera Hati, 2007.
[1]
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab..jilid
4, hlm. 238
[2]
Ar-Raghib
al-Ashfahani, Mu’jam Mufrad Alfadzil Qur’an, (Beirut, Dar al-Kutub
Al-Islamiyah : 2008), hlm. 166
[3]
Sahabuddin, Ensiklopedia
Al Qur’an : Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm.487
[4]
Sahabuddin, Ensiklopedia
Al Qur’an : Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm.489
Tidak ada komentar:
Posting Komentar